Menjadi mahasiswa bukan berarti Anda tidak bisa mencari duit sendiri. Banyak cara yang mampu dijalankan salah satunya yaitu terjun ke dunia bisnis.

Bagi Anda mahasiswa yang ingin mengawali usaha tetapi masih galau ingin memulai usaha apa, bisnis pisang sale ala Anggi Taufan Maulana ini mungkin bisa menjadi salah satu referensi Anda. Omzetnya? Lumayan, belasan sampai puluhan juta. Berikut kisahnya.

Inspirasi Peluang Usaha Dengan Modal Minim

Bisnis pisang sale kingdom yang digeluti oleh laki-laki 24 tahun bermula sewaktu ia di dingklik kuliah. Pada waktu itu dalam tugas kuliahnya ia diminta untuk mengawali suatu perjuangan dengan modal Rp500 ribu. Ia pun terpikir untuk memulai usaha masakan pisang sale.

Memulai Usaha

“Pada dikala memulai usaha pisang sale tidak ada ketertarikan khusus sesungguhnya. Namun dengan modal yang ada segitu, kami mencoba menciptakan penemuan dari kuliner lokal Indonesia semoga menjadi lebih kaya rasa dan bisa diterima pasar yang lebih luas,” kata Taufan pada redaksi suaraumkm, Jumat (22/4/2016).

Diakui laki-laki kelahiran Jakarta ini, pada dikala memulai bisnis pisang sale kingdom banyak menemui hambatan. Mulai dari terbatasnya modal, hingga ia mesti mencar ilmu bagaimana membuat pisang sale yang garing. Semuanya ia pelajari secara otodidak.

“Tekstur pisang sale yang tipis dan garing menciptakan pisang sale harus mendapatkan perlakuan khusus dalam pembuatan, alasannya adalah ketika proses pemotongan biasanya retak dan hancur sehingga meminimalkan value dan membuat ukuran tidak sama besar,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga berupaya keras biar produk pisang jualannya berlawanan dengan yang sudah banyak di pasaran. Mengingat, persaingan di bisnis ini lumayan sengit.

“Kami menciptakan keripik pisang atau pisang sale dengan kualitas yang bagus. Dari segi kerenyahan, rasa, dan juga kemasan,” tambah ia.

Dibantu empat orang temannya, ada 3 varian rasa pisang sale yang dijual Taufan. Diantaranya original, choco milo, greentea matcha. Untuk satu bungkus pisang sale isi 150gram dibandrol seharga Rp25 ribu. Taufan juga membuka jaringan untuk reseller yang ingin kembali menjual produknya. Meski enggan menyebutkan omzetnya, Taufan mengaku bisa meraup keuntungan belasan hingga puluhan juta rupiah.

Meski terhitung masih muda, namun Taufan mempunyai obsesi yang tinggi. Ia bercita-cita ingin menjual produknya di Asia. Ia juga tidak pernah menyerah sewaktu memulai perjuangan di saat banyak yang mengkritik produknya. Semuanya itu ia hadapi dengan tulus. Karena bagi ia, kritikan tersebut justru akan membangun dirinya.

Tidak hanya itu, Taufan juga tidak pelit memberikan kiat bagi para mahasiswa yang ingin mencoba menggeluti ke dunia bisnis.

“Untuk yang mengawali bisnis mirip ini, saran saya tidak usah takut dengan modal awal. Anda bisa asal anda mau dan berani. Selain itu perjuangan makanan masih menjadi peluang yang sangat besar,” tutup dia.